sekarang jarum jam sudah menunjukan pukul 11 malam..
sedangkan mata masih belum bisa terpejam
hati sedang dilanda kesedihan, kegalauan, kekhawatiran :(
seorang lelaki terbaring di sofa panjang di ruang keluarga
senyumnya tak henti mengembang
seakan tak ada sedikitpun rasa sakit dirasakannya
namun..
cukup jelas, kaki berbalut kain putih, ditempeli perekat cokelat menutupi seluruh kaki kirinya
terkadang kulihat sepintas senyumnya diselingi raut meringis kesakitan
kuingat kembali saat lelaki itu datang
suara motor yang sangat kami kenali
setelah memarkir motor, masih mengenakan jaket kulit tua-nya dan tas kantor besarnya, lelaki itu berjalan memasuki rumah
tunggu...
ada yang salah..
mengapa jalannya pincang?
apa yang terjadi pada lelaki itu?
sekejap ku bertanya
"kaki ayah napa?"
perkataan tersebut berulang kali ditanyakkan bunda
lelaki tersebut menjawab dengan tegasnya bahwa ia telah mengalami sedikit kecelakaan
mengapa tak mengabari?
mengapa tak menelpon?
sangat mengkhawatirkan....
sedikit ia menjelaskan bawa ia tak ingin merepotkan kami, tak ingin membuat kami khawatir
alasan klasik yan bodoh..
kulihat mungkin hanya terkilir
setelah celana kantor hitam panjangnya dilepas..
kaki penuh darah. luka biasa namun begitu dalam :(
robek di sana sini
menyadari bahwa keadaan lelaki itu sangat memprihatinkan, hanya isak tangis yang kami dengar
kini malam ini, yang kulihat adalah sebuah kaki penuh balutan perban, kaki bengkak senyumman manis, perasaan semangat seorang AYAH.
begitu tulusnya hingga tak ingin membuat anaknya ini khawatir
AYAH, cepat sembuh :')
(sedikit berbagi kesedihan :'| )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar